Kamis, 18 November 2010

Diksi

Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan cerita mereka.

Diksi bukan hanya berarti pilih-memilih kata.

Istilah ini bukan saja digunakan untuk menyatakan gagasan atau menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dsb

Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi yang bertalian dengan ungkapan ungkapan individu atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yg tinggi.

Pilihan kata bukanlah masalah sederhana karena menyangkut persoalan yang bersifat dinamis, inovatif, & kreatif sejalan dengan perkembangan masyarakat penunturnya.

Penulis yang belum berpengalaman sangat sulit untuk mengungkapkan ide / gagasan dan biasanya sangat miskin variasi bahasa. Akan tetapi, ada pula penulis yang sangat boros / tidak efektif menggunakan perbendaharaan kata, sehingga tidak ada isi yg terdapat di balik kata-katanya.

Kata2 atau istilah tidak hanya sekedar mengemban nilai2 indah (estetis), melainkan juga nilai2 filosofi dan pedagogis karena dpt digunakan penulis untuk menyimpan pesona makna yg terselubung / simbolis, sehingga untuk memahaminya diperlukan interpretasi & renungan renungan yang dalam.

Contoh Diksi dlm Iklan…

Anda Pernah dengar ”Kalimat Sejuta Umat” ?

”Kalimat Sejuta Umat” juga berarti suatu trademark yg dikeluarkan oleh suatu individu, yang pada akhirnya diikuti oleh individu atau kelompok lain.

”Kalimat Sejuta Umat” tidak sama dengan kutipan / Quote, meski adakalanya sejenis.

”Kalimat Sejuta Umat” ada karena wabah / tren yang terjadi sehingga dalam segelintir kasus, penyebarnya seringkali anonymous.

Bahkan dapat dibilang bahwa kata kata tersebut beredar dalam kelas sosial dengan intensitas yang tinggi, bisa jadi karena tren semusim, mungkin sudah tersapu oleh waktu.

Susunan kata seperti itu pun ada yang bertolak menjadi sebuah mainstream.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar